REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penyelesaian kisruh dualisme pimpinan DPR membuat pimpinan partai politik gencar melakukan lobi politik. Pimpinan PDIP hingga saat ini juga masih gerilya untuk meminta 16 kursi pimpinan DPR pada Koalisi Merah Putih (KMP) yang saat ini menguasai pimpinan DPR.
Ketua DPP PDIP, Aria Bima mengatakan lobi politik masih terus dilakukan pada pimpinan partai politik maupun pimpinan DPR. Dari hasil lobi politik yang dilakukan secara informal ini, Aria Bima mengaku sebagian besar parpol dari KMP sudah sepakat untuk mengakomodir keinginan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Yaitu untuk mengakomodasi 16 kursi pimpinan DPR bagi parpol anggota KIH.
"Tapi kenapa kok masih kenceng kayak gini?" kata Aria Bima pada wartawan di gedung parlemen, Senin (3/11).
Aria Bima menambahkan, partai Gerindra melalui ketua umumnya Prabowo Subianto bahkan tidak mempermasalahkan pembagian 40:60 bagi KIH. Partai Amanat Nasional (PAN) juga setuju untuk mengakomodasi 16 kursi pimpinan DPR melalui pimpinannya, Zulkifli Hasan, serta partai Demokrat menilai sepakat untuk tidak ribut-ribut dan memfasilitasi 16 kursi pimpinan DPR.
"Tinggal dua (parpol) yang belum setuju," imbuh Aria Bima.
Aria Bima enggan menyebut parpol mana yang belum berhasil dilobi untuk mengakomodir 16 kursi pimpinan DPR untuk KIH. Namun, dari 5 partai yang tergabung dalam KMP, selain tiga parpol yang telah disebut Aria Bima seperti Demokrat, Gerindra, dan PAN, masih ada dua parpol lain yaitu Golkar dan PKS. Namun Aria Bima tetap enggan menyebut dua nama parpol tersebut.
"Saya tidak menyebutkan, nanti takutnya menutup rongga komunikasi," tegas Aria Bima.