Selasa 04 Nov 2014 17:31 WIB

Asia Diminta Kirim Petugas Medis ke Afrika Barat

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Winda Destiana Putri
Dr. Joel Montgomery (left), team leader for the US Centers for Disease Control and Prevention Ebola Response Team in Liberia. (photo is released on Sept. 16, 2014)
Foto: Reuters/Athalia Christie/CDC
Dr. Joel Montgomery (left), team leader for the US Centers for Disease Control and Prevention Ebola Response Team in Liberia. (photo is released on Sept. 16, 2014)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan negara-negara Asia tidak cukup berkontribusi dalam upaya global memerangi Ebola.

Padahal, menurutnya, Asia memiliki banyak personel medis terlatih yang bisa menghentikan penyebaran virus mematikan tersebut.

"Banyak negara di Asia yang sebenarnya bisa menolong tapi tidak melakukannya, terutama dalam hal pengiriman tenaga medis. Saya meminta semua pemimpin Asia mengirim tim kesehatan profesional mereka yang terlatih ke tiga negara Afrika Barat," ujar Kim dalam konferensi pers di Seoul, seperti yang dilansir Reuters Selasa (4/11).

Korea Selatan berjanji menyumbang 5,6 juta dolar AS untuk memerangi Ebola. Jepang dan Cina telah mengirim perlengkapan dan staf medis ke negara epidemi Ebola di Afrika Barat.

Cina sejauh ini mendonasikan 123 juta dolar AS kepada 13 negara Afrika dan organisasi internasional. Cina juga mengirim ratusan petugas kesehatan.

Namun, keseluruhan respon dari Asia itu belum mampu mengalahkan kontribusi Amerika Serikat dan negara Barat lain yang telah mengirim ribuan tentara dan menjanjikan satu miliar dolar AS.

"Kita membutuhkan ribuan pekerja kesehatan, dan kita membutuhkan mereka selama enam bulan hingga satu tahun ke depan. Perang terhadap ebola belum berakhir hingga tidak ada satupun kasus di tiga negara tersebut," kata Kim.

Sejumlah negara Asia menerapkan kontrol perbatasan yang lebih ketat. Korea Utara telah menutup perbatasannya dan kewajiban karantina selama 21 hari bagi orang asing yang memasuki wilayahnya.

"Dunia perlu memadamkan apinya karena jika tidak Ebola bisa menyebar ke negara manapun, termasuk Asia," kata Kim.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement