Selasa 04 Nov 2014 17:24 WIB

Pemecatan Kader Golkar Meluas Hingga Papua

Partai Golkar
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Aksi pemecatan kader oleh DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie tidak hanya terjadi di tingkat pusat, melainkan meluas hingga daerah, kata Wakil Sekretaris DPD I Partai Golkar Provinsi Papua Victor Abraham Abaidata.

"Saya dan Ketua Harian DPD I Partai Golkar Provinsi Papua Yacob Ingratubun dinonaktifkan karena dianggap melawan keputusan partai," ujar Victor dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Victor mengatakan pemecatan terhadap dirinya lantaran memfasilitasi kehadiran Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar HR Agung Laksono saat berkunjung ke tanah Papua. Kunjungan Agung itu dalam rangkaian kunjungan kerja saat masih menjabat Menko Kesra.

"Saya tidak habis pikir, pak Agung Laksono itu kan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, masa kader Partai Golkar ketemu dengan pimpinannya malah dinonaktifkan. Pak Prabowo Subianto saja yang ketua umum partai lain kalau datang ke Papua akan kami sambut dengan baik, apalagi ini pak Agung Laksono pimpinan partai kami sendiri," ujar dia.

Victor menyesalkan tindakan arogansi yang dilakukan DPP Partai Golkar. Menurut dia tindakan itu sangat tidak demokratis, dan mencederai demokrasi dalam tubuh partai. Penonaktifan ini dianggap merupakan langkah mundur Partai Golkar di usianya yang ke-50 tahun.

Ia mengaku bakal meminta penjelasan kepada DPP Partai Golkar terkait diterbitkannya Surat Keputusan DPP Partai Golkar Nomor : KEP.341/DPP/GOLKAR/VIII/2014, tanggal 29 Agustus 2014, tentang pengesahan revitalisasi komposisi dan personalia DPD Partai Golkar Provinsi Papua, dimana dalam surat itu dirinya dan Ketua Harian DPD Partai Golkar Yacob Ingratubun dinonaktifkan.

Dalam surat itu dikatakan bahwa untuk meningkatkan fungsi dan peran serta mewujudkan disiplin organisasi partai, DPD Partai Golkar Provinsi Papua memandang perlunya dilakukan revitalisasi dan reposisi kepengurusan DPD Partai Golkar Provinsi Papua.

Pada tanggal 10 Agustus 2014 Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar HR Agung Laksono yang pada saat itu masih menjabat sebagai Menko Kesra melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Papua.

Di sela-sela kunjungannya, Agung Laksono juga bertemu dengan dengan kader-kader Partai Golkar se-Provinsi Papua serta melakukan pelantikan pengurus Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Provinsi Papua dan memohon dukungan untuk maju sebagai calon ketua umum.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement