Rabu 05 Nov 2014 10:43 WIB

Pengunjuk Rasa Ini Nekat Bakar Diri

Rep: C07/ Red: Winda Destiana Putri
Membakar diri (ilustrasi)
Foto: yustisi.com
Membakar diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAMBIR -- Kericuhan terjadi di aksi unjuk rasa yang dilakukan di depan Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/11) siang.

Unjuk rasa tersebut  menuntut kasus Bupati Kampar Riau agar segera diproses karena terlibat korupsi.

"Para pendemo menuntut kasus Bupati Kampar, Riau, yang korupsi segera diadili. Mereka mau menemui Pak Presiden," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (5/11).

Satu dari lima peserta unjuk rasa mencoba membakar dirinya di depan Istana Negara. Pendemo yang  mencoba bakar diri diketahui bernama Rifky Apriyanto (27).

Pria nekat itu bahkan  sudah menyiramkan bensin ke tubuhnya. Namun aksi pria tersebut berhasil diredam polisi yang sedang melakukan pengamanan demontrasi.

Tatan menjelaskan saat unjuk rasa, Rifky tiba-tiba mengeluarkan botol mineral dan menyiramkan tubuhnya.  Melihat aksi tersebut pihak polisi yang sedang bertugas langsung mengamankan para demonstran.

"Saat polisi memeriksa pendemo ditemukan korek api yang dipegang Rifky," jelasnya.

Mendapati hal tersebut Rifky dan empat pendemo lainnya langsung dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Pusat. Polisi masih menyelidiki motif percobaan bakar diri yang dilakukan Rifky. Sementara kaos Rifky yang bau bensin berikut korak api dan botol mineral disita sebagai barang bukti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement