REPUBLIKA.CO.ID, CAMBRIDGESHIRE -- Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pihaknya menghentikan program pelatihan tentara Libya di Inggris. Hal ini dilakukan setelah adanya laporan kekerasan seksual yang diduga melibatkan lima prajurit Libya.
Dilansir dari Aljazirah Rabu (5/11) sekitar 300 anggota angkatan bersenjata Libya telah dipilih dan ditempakan di barak Bassingbourn di Cambridgeshire, Inggris timur, sejak Juli.
"Pelatihan awalnya diperkirakan akan berlangsung hingga akhir November tapi kami telah sepakat dengan pemerintah Libya bahwa yang terbaik untuk semua adalah menyelesaikan ini lebih awal," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, Selasa.
"Para tentara akan kembali ke Libya dalam beberapa hari mendatang."
Tiga tentara Libya akan menjalani persidangan di pengadilan di Cambridge pada Selasa.
Dua dari mereka masing-masing mengakui dua tuduhan penyerangan seksual. Sementara tentara ketiga telah didakwa dengan tiga dakwaan penyerangan seksual namun belum memasukkan permohonan.
Dua prajurit lain telah didakwa dengan memperkosa seorang pria.
"Mayoritas mereka yang direkrut telah merespon positif pelatihan meskipun ketidakpastian politik sedang berlangsung di Libya, tetapi ini masalah disiplin," kata kementerian itu.
Dikatakan, pemerintah sekarang akan meninjau ulang apakah akan terus melatih para tentata Libya di Inggris.