REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina adalah mempersenjatai kembali dan menyebarkan unit baru untuk wilayah timur negara itu. Pasukan baru tersebut dikirim untuk melawan setiap upaya pengambilalihan lebih banyak wilayah oleh separatis.
Dilansir dari Aljazirah, Rabu (5/110 Presiden Petro Poroshenko mengatakan pada hari Selasa, bahwa unit akan membela kota yang masih di bawah kontrol pemerintah. Mereka akan menjaga kota dari kemungkinan serangan.
Pernyataan itu disampaikan setelah para pejabat keamanan Ukraina menyatakan bahwa Rusia telah meningkatkan transfer pasukan dan peralatan militer ke pemberontak separatis, selama akhir pekan. Namun, Moskow menyatakan bahwa tidak benar mereka membantu pemberontak.
"Beberapa unit baru telah terbentuk yang akan memungkinkan kita untuk mengusir kemungkinan serangan ke arah Mariupol dan Berdyansk, Kharkiv, dan daerah utarac Luhansk dan wilayah Dnipropetrovsk," kata Poroshenko, menurut sebuah pernyataan di situs presiden.
Ketegangan melonjak sejak akhir pekan, ketika pemberontak mengadakan pemilu. Negara Barat dan Ukraina mengecamnya sebagai pemilu yang ilegal dan tidak stabil.
Ukraina dan pemerintah Barat mengatakan bahwa jajak pendapat hari Minggu merupakan tindakan serius yang membahayakan gencatan senjata. Selama ini kesepakatan mengizinkan pemilu lokal di seluruh timur, tetapi tetap di bawah hukum Ukraina.