Rabu 05 Nov 2014 11:51 WIB

Ketua DPR: Mudah-mudahan Pekan Ini KIH dan KMP Bisa Bersatu

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Senin (19/8).
Foto: Republika/Wihdan H
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Senin (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Setya Novanto optimis konfik antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR bisa selesai dalam waktu dekat. Dengan begitu tugas legislatif bisa berjalan dengan baik.

"Ya mudah-mudahan (pekan ini), mohon doa restu dari masyarakat dan media," kata Setya Novanto di Gedung Nusantara III, Jakarta, Rabu (5/11)

Setya mengatakan dari pihak Koalisi Indonesia Hebat yang diwakili Pramono Anung telah melakukan upaya-upaya lobi untuk memberikan hasil terbaik bagi DPR. Ia mengapresiasi langkah Pramono tersebut, dan dirinya membuka lebar pintu agar diperoleh hasil terbaik bagi seluruh anggota DPR.

"Pembicaraan terus dilakukan, dan kami menghargai apa yang dilakukan KIH dan KMP untuk kepentingan rakyat serta bangsa Indonesia," ujarnya.

Dia menilai selama ini tidak ada DPR tandingan, namun hanya perbedaan pendapat antar anggota. Karena itu menurut dia, jalan terbaik akan ditemukan sehingga bisa berjalan dengan baik dan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berjalan efektif.

"Ini agar program pemerintahan Jokowi-JK bisa efektif. Kami mencari jalan terbaik," ujarnya.

Selain itu menurut dia, pimpinan DPR akan mengkaji perubahan komisi-komisi di parlemen agar pemerintahan Jokowi-JK bisa bekerja dengan baik.

Sementara Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan pada dasarnya tidak ada dualisme dalam kepemimpinan di DPR. Karena menurut dia, lembaga legislatif tidak mentolelir adanya perpecahan seperti di lembaga kepresidenan.

"Karena itu islah di maknai ayo kita 'ngobrol', sehingga tidak perlu ditakuti semua Alat Kelengkapan Dewan yang dipimpin kelompok yang dulu rival Pak Jokowi," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement