REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Wanita asal Arab Saudi, Ummu Sultan, kehilangan orang tuanya ketika masih kanak-kanak.
Hidup dalam kemiskinan di Riyadh, Ummu mengalami perjuangan untuk bertahan hidup sebelum usianya sepuluh tahun.
Di usianya yang kesebelas tahun, usia yang tergolong masih belum beranjak dewasa, dia pertama kali menikah. Tiga anak dilahirkannya dari pernikahan tersebut. Suaminya meninggal.
Dia kemudian menikah lagi saat berusia 17 tahun. Dari pernikahan kedua ini, dia melahirkan delapan anak. Selama 30 tahun dia bertahan dengan pernikahan keduanya ini.
Dia diduga dianiaya suaminya karena dianggap menghina keluarga. Pernah terbesit niatan untuk kabur dari suaminya yang kedua. Namun mana mungkin bisa, karena dia tidak punya tempat lagi untuk berteduh.
“Kami tinggal dalam kemiskinan. Suami saya seorang supir. Kadang kami tidak punya uang cukup untuk makan sehari-hari,” imbuhnya, seperti diberitakan al-arabiya.
Ummu Sultan sekarang sudah tua dengan banyak penyakit. Terkadang penyakit epilepsinya kumat sehingga tidak mampu berjalan. Dia bercerai dari suaminya. Kini tinggal di sebuah apartemen yang disediakan sebuah lembaga donor.
Hidup bersama anak dan cucunya, Sultan menghabiskan 800 riyal dalam sebulan. Terkadang dia mendapat bantuan pakaian dan makanan.
Anak – anaknya menganggur. Mereka dilarang ayahnya untuk ikut asuransi dan mendapatkan bantuan tempat tinggal. Alasannya, hal itu akan merendahkan derajat orang tuanya.
Setelah bertahun-tahun menjalani kehidupan seperti itu, Ummu Sultan keluar dari kekangan hidup. Dia mencari bantuan dari berbagai komunitas. Apartemen kecilnya tak lagi mampu menampung delapan anak-anaknya.