REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah masih menyisir kawasan Poso Pesisir untuk menindaklanjuti informasi dari masyarakat bahwa ada dua orang tertembak pada saat insiden baku tembak antara polisi dan kelompok bersenjata pada Kamis (30/10).

"Tim sedang menyisir kembali daerah Poso Pesisir karena menurut masyarakat ada info orang tertembak," kata Kepala Biro (Karo) Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu.

Baku tembak yang melibatkan polisi dan kelompok sipil bersenjata tersebut terjadi pada Kamis (30/10) pagi di Desa Taunca, Kecamatan Poso, Pesisir Selatan.

Menurut jenderal polisi berbintang satu ini, dalam peristiwa itu, jumlah kelompok bersenjata yang diduga kelompok pimpinan Santoso tersebut berkisar antara lima hingga sepuluh orang.Dalam peristiwa tersebut, tidak ada personel polisi yang terluka.

Ketika itu juga ditemukan bom rakitan yang kemudian diamankan di Polres Poso.

"Ada bom rakitan yang ditemukan. Diduga tempat itu merupakan tempat pelatihan teroris. Mereka kan memang biasanya berpindah-pindah," katanya.

Boy menambahkan, saat ini Polda Sulteng bersama dengan Densus 88 berupaya keras untuk menaklukkan kelompok bersenjata yang menamakan dirinya Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika