REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Ribuan pengunjuk rasa menuntut 43 siswa yang hilang kembali kerumah dalam keadaan hidup dan aman.
Mereka meneriakkan tuntutan sambil membawa spanduk besar bergambar 43 mahasiswa yang hilang.
Dilansir dari AFP, Kamis (6/11) Hilangnya 43 mahasiswa ini telah menyulut kemarahan dunia internasional.
Masalah ini pun menjadi krisis bagi kedudukan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto. Setelah sebulan buron, Jose Luis Abarca, mantan wali kota Iguala Selatan dan istrinya Maria de Los Angeles Pineda ditangkap di sekitar Mexico City Selasa lalu.
Mereka berharap setelah penangkapan dua tersangka ini keberadaan 43 siswa yang hilang selama dua bulan terakhir dapat ditemukan.
Mereka diduga hilang setelah diserang oleh Polisi Iguala terkait geng Guerreros Unidos.Akibat serangan tersebut enam orang tewas dan 43 siswa hilang.
Jaksa setempat menuduh pasangan walikota tersebut berkolusi dengan geng dan memerintahkan serangan. Pasangan ini khawatir mahasiswa tersebut akan mengganggu jalannya pidato Pineda yang mengepalai lembaga perlindungan anak setempat.
Wakil Direktur Universitas Pelatihan Guru di Guerrero Bardimiano Martinez mengatakan penangkapan tersangka tidak cukup sebelum 43 siswanya ditemukan.
"Kami ingin memperlihatkan pada pemerintah dengan unjuk rasa ini, dan kami akan terus melakukannya hingga mereka ditemukan," ujar dia.
Penyelidikan sebelumnya menemukan kuburan massal sebanyak 38 jenazah. Namun 28 diantara jenazah tersebut tidak ada yang sesuai DNA nya dengan 43 siswa yang hilang. Namun ahli forensik indpeenden Argentina belum memberikan keputusan akhir penemuan tersebut.