REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PSSI, Djohar Arif Husein, menyampaikan kekecewaannya atas pembatalan final Indonesia Super League (ISL) 2014 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Djohar mengatakan pembatalan itu karena pihak keamanan tidak mengeluarkan izin untuk laga yang mempertemukan Persib Bandung dan Persipura Jayapura tersebut.
"Ini jelas merugikan nama Indonesia karena secara tidak langsung mempromosikan Jakarta tidak aman," kata dia pada ROL saat ditemui di Kemenpora, Kamis (6/11).
Seperti diketahui setelah Persib mengalahkan Arema Cronus 3-1 pada laga semifinal yang digelar di Stadion Jakabaring, Palembang, Selasa (4/11), pembatalan lokasi final langsung diumumkan hanya berselang beberapa jam kemudian. Laga puncak kompetisi ISL dipastikan digelar di Palembang pada Jumat (7/11).
Djohar mengatakan pemindahan lokasi final ini bukan hanya merugikan kesiapan penyelenggara saja. Tapi lebih besar lagi, kata dia, pemindahan ini telah memberikan citra buruk bagi Jakarta sebagai ibu kota Indonesia.
Padahal Djohar mengatakan, Jakarta sudah masuk ke dalam list tujuan tur Asia klub-klub luar negeri. Terutama GBK yang menjadi kebanggan persepakbolaan Indonesia.
Ia sangat menyayangkan tidak keluarnya izin dari pihak berwajib karena kekhawatiran mereka terhadap bentrok antara pendukung Persib dan Jak Mania yang menjadi penyokong utama klub Persija Jakarta. "Ya mereka (polisi) khawatir ada bentrokan pendukung," ujarnya.