Kamis 06 Nov 2014 18:00 WIB

Obama dan Republik Janji akan Bekerja Sama

Rep: Gita Amanda/ Red: Julkifli Marbun
Barack Obama
Foto: ap
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama dan pemimpin mayoritas Senat yang baru dari Partai Republik, berjanji pada Rabu (5/11) untuk bekerja sama. Mereka menyatakan akan mencoba mengatasi kebuntuan kronis yang dialami Washington dalam beberapa waktu terakhir.

Namun konflik tak terelakan sempat terjadi sehari setelah Partai Republik memenangkan pemilu sela. Obama mengatakan, ia mendengar adanya pesan dari pemilih Partai Republik yang menyatakan penolakan pada kepemimpinan presiden.

"Tak ada keraguan bahwa Partai Republik memiliki malam yang baik," kata Presiden Obama di Gedung Putih.

Obama mengatakan, ia ingin mendengar ide-ide Republik untuk bersama-sama mengatur pemerintahan. Ia mengutip kerjasama dalam bidang seperti ekspansi perdagangan dan pembangunan jalan, jembatan serta fasilitas lain.

Pemimpin Senat Partai Republik Mitch McConnell mengatakan, ada potensi kesepakatan mengenai perjanjian perdagangan. Namun Obama menegaskan, mungkin dalam beberapa hal mereka juga akan menemui ketidaksepahaman.

"Kongres akan melewati beberapa kebijakan yang tidak bisa saya setujui. Saya juga yakin akan ada beberapa kebijakan saya yang tidak disukai Kongres," katanya.

Selasa (4/11) lalu, pemilihan umum sela memberikan Republik momentum menuju ke pemilihan presiden 2016. Ini telah menjadi fokus Amerika Serikat selama dua tahun ke depan. Persoalannya kini adalah apakah Obama, Kongres Demokrat dan mayoritas Republik akan mampu memecahkan konflik partisannya dan kelambanan legislatif yang melanda ibukota AS dalam beberapa tahun terakhir.

Masalah imigrasi telah menjadi titik awal potensi konflik. Obama mengatakan ia tak akan meminta pengurangan deportasi imigran ilegal, kecuali Kongres memintanya mengambil tindakan akhir tahun ini.

Ia membuat janjinya beberapa saat setelah McConnell memperingatkan, bahwa setiap tindakan ekskutif yang diambil Obama terkait masalah imigrasi hanya akan menentang Republik. Ia mengatakan, mayoritas Republik di Senat ingin mengambil tindakan atas masalah imigrasi.

"Ini seperti melambai-lambaikan bendera merah di depan banteng, mengatakan jika kalian tak melakukan apa yang saya inginkan saya akan melakukannya sendiri," kata McConnell dalam konferensi pers di Kentucky.

McConnell mengatakan, ia berbicara dengan Obama pada Rabu dan mengatakan ia berharap menemukan banyak kesepakatan yang dapat disetujui Republik dan Demokrat. Termasuk menulis ulang kode pajak.

Di luar itu, ia menjelaskan Kongres akan memberikan suara pada undang-undang untuk menyetujui pipa minyak Keystone XL yang membentang dari Kanada melalui AS. Mereka juga akan mencabut beberapa bagian undang-undang layanan kesehatan yang selama ini menjadi prestasi domestik Obama.

Obama mengesampingkan untuk mengakhiri persyaratan membeli layanan kesehatan, bagian dari hukum kesehatan yang dianggap Republik melampaui batas pemerintah. Tapi dia dengan keras tak menolak pencabutan pajak, yang selama ini baik Demokrat maupun Republik mengisyaratkan siap untuk memangkasnya.

Partai Republik juga diharapkan dapat melakukan serangan besar pada defisit federal.

Para anggota Parlemen berencana kembali ke Washington pekan depan. Obama mengundang para pemimpin Kongres untuk melakukan pertemuan pada Jumat (7/11).

Obama bisa menggunakan hak veto presiden, jika Partai Republik tak meloloskan kebijakan yang ditawarkannya. Contoh, pencabutan hukum layanan kesehatan. Untuk melebihi veto presiden, Senat membutuhkan suara dua pertiga di setiap ruang Kongres.

McConnell selama ini telah menjadi kritikus keras Obama,tetapi ia juga telah membantu menengahi penawaran bipartisan yang berakhir tahun lalu. Pada Rabu, McConnell berjanji tak akan ada lagi penghentian pemerintahan atau kegagalan pembayaran utang nasional. Meski begitu, menurutnya penghentian veto mungkin terjadi dalam era dua tahun pemerintahan ke depan.

McConell terkenal pendiam, namun ia sempat tersenyum dan bercanda dengan wartawan sehari setelah tercapainya impian seumumr hidupnya. Dia dan Ketua DPR John Boehner akan memiliki kewenangan untuk menetapkan agenda Kongres.

Partai Republik berhasil merebut tujuh kursi Senat dari Demokrat, membuatnya meraih sekitar 52 kursi di Senat beranggotakan 100 orang itu. Mereka mendapatkan dua lagi dalam pemilihan di Alaska, Virginia dan ketiga di Louisiana.

Hampir dua pertiga dari pemilih yang diwawancara mengatakan AS berada di jalur yang salah. Hanya 30 persen dari mereka yang mengatakan AS tengah menuju arah yang benar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement