REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Serikat Petugas Kesehatan di New South Wales (NSW), Australia mendesak permintaan maaf terbuka setelah sejumlah pihak menyebut anggotanya gemuk dan tidak sehat.
Dalam newsletter yang diterbitkan baru-baru ini, Kepala Petugas Pelayanan Kesehatan di North Coast, New South Wales, Chris Crawford menuding stafnya terlalu sering mengambil jatah cuti sakit karena gaya hidup yang mereka jalani.
Dikatakannya pihak manajer mencatat staf banyak yang mengambil cuti sakit "karena umumnya keadaan mereka kurang sehat. Kondisi ini dipicu lantaran gaya hidup tidak sehat (misalnya merokok, minum berlebihan, kelebihan berat badan dan kurang fit).
Namun pernyataan itu membuat geram kalangan petugas kesehatan sendiri. Gerard Hayes dari Serikat Petugas Kesehatan mengecam pernyataan tersebut."Anggota kami marah dengan newsletter ini, mereka adalah orang yang telah bekerja keras, dan kurang mendapatkan penghargaan dan perhatian satu-satunya yang diberikan oleh manajemen adalah justru mengatakan kami memiliki masalah kesehatan dan harus mengurangi berat badan kami,” katanya kesal.
"Padahal seandainya saya yang menjadi manajer saya justru akan memperbaiki kondisi bekerja di lembaga ini dan memastikan tersedia staf dalam jumlah yang cukup untuk melakukan tugas-tugas yang ada,” tegasnya baru-baru ini.
Serikat Petugas Pelayanan Kesehatan mengatakan anggotanya menuntut permintaan maaf secara terbuka.
Hayes mengatakan moral warga terhadap petugas pelayanan kesehatan di rumah sakit yang ada sekarang ini sangat rendah, dan komentar bos mereka sangat tidak membantu.
"Era 70-an sudah berlalu, Chris Crawford perlu menyesuaikan cara pandangnya dengan situasi sekarang, gertakan semacam ini tidak akan pernah berhasil dalam membangkitkan moral dan semangat kerja karyawan, anggota kami telah bekerja keras mendukung sistem kesehatan masyarakat agar tercapai hasil yang positif bagi pasien dan saya menyarankan agar permintaan maaf secara terbuka itu merupakan langkah untuk mengawali untuk menyelesaikan masalah ini," desak Hayes.
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).