REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Hinca Panjaitan mengungkapkan, pertandingan babak delapan besar Divisi Utama antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang mengarah ke pengaturan skor. Laga ini diwarnai lima gol bunuh diri.
"Memang, kami belum bisa mengumumkan hasil sidang saat ini. Yang jelas pertandingan itu mengarah ke match fixing," kata Hinca seperti dikutip Antara usai rapat Komisi Disiplin PSSI di Hotel Century Senayan, Jakarta, Kamis (6/11).
Meski belum mengumumkan secara resmi, Hinca sudah memberikan bocoran jika dua orang otak dari pertandingan memalukan persepakbolaan nasional itu sudah diketahui. Hanya, pria yang juga berprofesi sebagai penasehat hukum itu tidak belum mau menjelaskan.
"Otaknya sudah ketahuan. Tunggu saja. Yang jelas kami butuh waktu untuk menyusun hasil pemeriksaan yang banyak melibatkan unsur ini," katanya menambahkan.
Hinca menjelaskan, selain butuh waktu, belum diumumkannya hasil pemeriksaan yang dilakukan adalah demi mendapatkan keputusan yang akurat. Apalagi permasalahan ini telah mendapatkan pantauan dari AFC dan FIFA.
AFC dan FIFA, kata dia, menilai insiden yang terjadi pada pertandingan PSS Sleman melawan PSIS Semarang ini merupakan kasus besar dan telah mencoreng persepakbolaan internasional.
"Kasus ini sangat memalukan. FIFA pun akan meminta penjelasan secara resmi dari kami. Terus terang, ini masalah serius," kata politisi dari Partai Demokrat itu.