Kamis 06 Nov 2014 21:50 WIB

Tiga Model Pemilihan Khalifah Rasyidin (5)

Pada era Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah dipilih lewat musyawarah.
Foto: Islambook.net/ca
Pada era Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah dipilih lewat musyawarah.

Oleh: Harun Husein

Pemilihan Utsman bin Affan

(Model Ketiga)

Tahap I

Pergantian khalifah melalui sebuah majelis syura beranggotakan enam orang. Berikut prosesnya:

* Umar menunjuk Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Az-Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Abdur rah man bin ‘Auf, untuk bermusyawarah.

* Dalam musyawarah, nama kandidat me ngerucut menjadi tiga yaitu Utsman, Ali, dan Abdurrahman bin Auf. Itu terjadi setelah tiga anggota formatur memilih tiga lainnya. Zubair memilih Ali, Thalhah memilih Utsman, se dangkan Sa’ad memilih Abdurrahman bin Auf.

* Selanjutnya, nama calon mengerucut lagi men jadi dua, setelah Abdurrahman bin Auf melepaskan haknya untuk dipilih. Meski demikian, Abdurrahmanlah yang menentukan siapa khalifah terpilih. “Aku akan berusaha untuk menyerahkan jabatan tersebut kepada salah seorang di antara kalian berdua dengan cara yang benar,” kata Abdurrahman kepada Utsman dan Ali.

* Selanjutnya, di hadapan Abdurrahman, Utsman dan Ali menyampaikan khutbah (semacam kampanye –Red) tentang keistimewaannya masing-masing dan berjanji jika mendapat jabatan tersebut tidak akan menyimpang, dan jika ternyata tidak mendapatkannya maka ia akan mendengar dan menaati orang yang dipilih.

* Tiga hari sejak pertemuan itu, Abdurrahman dikabarkan banyak shalat malam dan berdoa, serta menanyakan pendapat sejumlah kalangan tentang kedua kandidat (semacam survei–Red).

* Di hari keempat, Abdurrahman meminta keponakannya, Al-Miswar bin Makhramah memanggil Utsman dan Ali. Miswar bertanya, siapa yang harus dipanggil terlebih dahulu. Abdurrahman menjawab, “Terserah padamu.”

* Miswar lalu menemui Ali. Ali bertanya, “Apakah ia juga memanggil yang lain selainku?” Miswar menjawab, “Benar”. Ali bertanya lagi, “Siapa yang ia panggil pertama kali?” Miswar menjawab, “Ia katakan terserah padamu dan akhirnya aku mendatangimu.”

* Miswar dan Ali kemudian ke rumah Utsman. Miswar masuk ke dalam rumah, sedangkan Ali duduk menunggu. Saat itu menjelang fajar, dan Utsman sedang shalat witir. Kepada Miswar, Utsman juga menanyakan pertanyaan yang sama seperti yang ditanyakan Ali.

* Saat Utsman dan Ali datang, Abdurrahman menga takan,”Sesungguhnya aku telah bertanya kepada masyarakat tentang kalian berdua dan tidak seorang pun dari mereka yang lebih mengistimewakan [satu di antara] kalian berdua.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement