REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kinerja produk reksa dana Ashmore Dana Progresif Nusantara (ADPN) dan Ashmore Dana Ekuitas Nusantara (ADEN) yang dipasarkan melalui OCBC NISP tergolong di atas rata-rata. Ashmore bekerja sama dengan Bank OCBC NISP untuk memasarkan kedua produk reksa dana tersebut.
ADPN yang berfokus pada saham-saham domestik memiliki kapasitas pasar di bawah Rp 30 triliun (small-cap). Sejak awal tahun sampai 31 Oktober 2014 telah membukukan imbal hasil 32,4%, lebih tinggi dibandingkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 19,1%.
“Sejak diluncurkan pada Februari 2013, ADPN mampu memberikan imbal hasil hingga 41,3%, pada periode yang sama, IHSG tumbuh sebesar 13%,” kata Presiden Direktur Ashmore, Ronni Gandahusada, dalam konferensi pers di Gedung OCBC NISP, Jl Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan, Kamis (6/11).
Sementara, kinerja reksa dana ADEN juga tidak kalah. ADEN merupakan produk reksa dana yang fokus pada saham-saham domestik yang berkapitalisasi besar dan menengah. Sejak awal tahun 2014 (year of date) telah mencetak imbal hasil mencapai 25,3%, lebih tinggi daripada pertumbuhan IHSG sebesar 19,1%.
“Sebagai reksa dana berbasis saham, dua produk Ashmore tersebut masih memiliki ruang untuk terus berakselerasi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” imbuh Ronni.
Terkait situasi ekonomi yang dihadapkan pada rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, dia yakin dalam jangka panjang ekonomi Indonesia akan tumbuh semakin sehat. Selain didukung oleh fundamental yang bagus, kuatnya konsumsi domestik akan menjadi pendorong percepatan ekonomi Indonesia.
“Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tentu akan mempengaruhi ekonomi Indonesia, namun hanya sementara. Dengan pengalaman kami mengelola reksa dana selama 20 tahun, produk yang berbasis saham akan tetap menguntungkan,” kata Ronni optimistis.