Jumat 07 Nov 2014 00:29 WIB

Dua Tersangka JIS Disebut 'the Boss' dan 'Bad Teacher'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Mansyur Faqih
Suasana ruang Tempat kejadian perkara kasus pelecehan kekerasan seksual terhadap murid TK Jakarta International School (JIS) yang dilakukan oleh petugas kebersihan sekolah tersebut, Jakarta Selatan, Jumat (13/6)
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Suasana ruang Tempat kejadian perkara kasus pelecehan kekerasan seksual terhadap murid TK Jakarta International School (JIS) yang dilakukan oleh petugas kebersihan sekolah tersebut, Jakarta Selatan, Jumat (13/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua tersangka kasus pelecehan seksual pada  AK yakni Neil Bantleman dari Kanada dan Ferdinand Tjong (WNI) masih ditahan di kepolisian. Dua guru Jakarta International School (JIS) itu masih menunggu persidangan. 

Ibu korban kekerasan seksual di JIS, Theresia mengatakan, anaknya, AK, menyebut Neil Bantleman sebagai the Boss. Sedangkan Ferdinand sering disebut Bad Teacher atau Pony Tail, sebab rambutnya sering dikucir.

"Anak saya mengaku sering dipanggil guru BP (bimbingan dan penyuluhan) yang disebutnya the Boss. Kalau anak saya nakal maka hukumannya sodomi, namun AK menceritakan pada saya dengan bahasa, pantatnya dimasuki the Boss," kata Theresia di Jakarta, Kamis, (6/11).

Awalnya, ia tidak tahu kalau AK sering dipanggil guru BP. Padahal seharusnya kalau anak dipanggil BP, maka orang tua harus diberi tahu. "Ternyata memanggil itu dalam rangka mengerjai anak saya," ujarnya.

Di tempat yang sama, ujar Dewi, sampai saat ini anaknya AL masih sangat takut untuk bersekolah. "Anak saya trauma," katanya.

Ayah AL, Javier menambahkan, kekerasan seksual di JIS merupakan salah satu kasus yang paling rumit di dunia.

"Saya mendengar kalau cleaning service SMS ke the Boss, kalau anak yang dipilih siap disodomi, the party is begin," katanya dengan bahasa Inggris.

Javier sendiri tampak sangat sedih. Mukanya merah dan sesekali menunduk menatap lantai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement