REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI- Pengasuh Pondok Pesantren Assidiqiyyah, Jamsaren, Kota Kediri, KH Anwar Iskandar atau yang akrab disapa Gus War berharap ada islah di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), demi kebaikan bersama.
"Adanya huru hara itu saya anggap dinamika kehidupan politik di Indonesia. Ujung-ujungnya, semua harus menjadi satu, sebab ke depan lebih berat," katanya ditemui setelah menerima kunjungan dari rombongan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan hasil muktamar Surabaya di kediamannya, Kamis.
Ia optimistis adanya konflik di tubuh PPP ini ke depannya akan berakhir dengan baik dan bisa kembali bersama. Ia berharap, di antara pihak ini bisa terjadi komunikasi yang baik dan semuanya bisa saling mendukung dan tenang.
Ia juga senang dengan kedatangan rombongan dari DPP PPP ke kediamannya ini. Kedatangan mereka bertujuan untuk silaturahim serta mengabarkan tentang hasil muktamar Surabaya, proses di Kementerian Hukum dan HAM.
Selain itu, kedatangan rombongan itu juga meminta doa restu agar perjalanan dalam memimpin partai bisa lebih baik dan berhasil. Ia juga memberikan nasihat agar kepengurusan yang ada saat ini bisa menjaga eksistensi dan kebersamaan.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan hasil muktamar Surabaya silaturahim ke sejumlah kiai sepuh di Kediri, Jawa Timur, sosialisasi terkait dengan hasil muktamar tersebut. Ketua Umum DPP PPP Romahurmuzi yang mengatakan sengaja datang dan silaturahim sejumlah kiai, salah satunya ke Pondok Pesantren Assidiqiyyah, Jamsaren Kota Kediri.