Jumat 07 Nov 2014 07:34 WIB

Pemasangan Beton, Jalur Pantura Indramayu Macet

Rep: Lilis Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Arus lalu lintas di Pantura (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Arus lalu lintas di Pantura (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU-– Pengerjaan pemasangan beton pada jalur utama pantura Indramayu, menimbulkan kepadatan lalu lintas. Warga maupun para pengguna jalan pun mengeluhkan hal tersebut. Berdasarkan pantauan, pemasangan beton di antaranya dilakukan di jalan raya Kecamatan Losarang, tepatnya di depan jembatan timbang Dinas Perhubungan Jawa Barat.

Di ruas jalan tersebut, pembetonan jalan dilakukan pada ruas jalan dari arah Cirebon menuju Jakarta. Akibatnya, ruas jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan. Kendaraan pun dibelokkan ke jalur sebaliknya, yakni dari arah Jakarta menuju Cirebon.

Dengan demikian, jalan di jalur tersebut dibagi menjadi dua, yakni untuk kendaraan dari arah Cirebon menuju Jakarta dan dari arah Jakarta menuju Cirebon. Kondisi itupun membuat laju arus kendaraan menjadi padat merayap.

Apalagi, banyak truk-truk besar yang melaju sangat pelan di sepanjang ruas jalan yang dilakukan pembetonan. Akibatnya, mobil-mobil lain yang ada di belakangnya terpaksa ikut berjalan perlahan karena tidak dapat menyalip truk yang ada di depannya.

"Saya biasanya dari Indramayu ke (Kecamatan) Patrol hanya satu jam, sekarang lebih dari dua jam,’’ ujar seorang pengemudi mobil, Wahyu, Jumat (7/11).

Sementara itu, untuk menghindari kemacetan, banyak pengendara sepeda motor yang mengambil jalur di pinggir jalan. Padahal, jalur tersebut bergelombang dan bertekstur tanah serta berbatu karena memang bukan diperuntukkan untuk kendaraan.

 

Terpisah, Konsultan Proyek Pembetonan Jalur Pantura Ruas Losarang dari PT Nusvey, Sofyan menjelaskan, proyek pembetonan pada ruas jalan tersebut mulai dilakukan sejak Rabu (5/11) lalu. Menurutnya, proyek itu merupakan lanjutan dari proyek yang dimulai sejak Juni 2014.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement