Jumat 07 Nov 2014 12:43 WIB

Perwira Tinggi AS Bela Serangan Israel ke Palestina

Rep: Gita Amanda/ Red: Winda Destiana Putri
Reruntuhan bangunan akibat serangan Israel di Gaza, Palestina.
Foto: Reuters
Reruntuhan bangunan akibat serangan Israel di Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perwira tinggi militer Amerika Serikat Jenderal Martin Dempsey mengakui laporan terbaru mengkritik jumlah korban sipil, yang tewas akibat serangan 50 hari Israel ke Gaza.

Namun ia membela Israel dengan mengatakan, hal itu dilakukan tentara Israel untuk menghindari jatuhnya korban sipil di negaranya.

Dilansir dari Aljazirah, Jumat (7/11) Israel selama ini dikritik karena serangannya ke Gaza telah menewaskan lebih dari 2.100 warga Palestina. Sebagian besar merupakan warga sipil, dan banyak diantara mereka adalah anak-anak.

Laporan Pengawas Hak Asasi Manusia pada September lalu menuduh Israel melakukan kejahatan perang, dengan menyerang tiga sekolah yang dikelola PBB di wilayah Gaza. Sementara Amnesti Internasional mengatakan, sebuah laporan yang dirilis Rabu (5/11) menunjukkan sikap ketidakpedulian dan tidak berperasaannya Israel atas pembantaian terhadap sasaran sipil.

Saat ditanya mengenai implikasi etnis atas tindakan Israel dalam Perang Gaza, Dempsey mengatakan Israel melakukan hal yang luar biasa untuk membatasi kerusakan dan menjamin tak jatuhnya korban sipil di negaranya.

"Dalam konflik seperti ini, di mana Anda memiliki standar kemampuan dan musuh Anda tidak, maka Anda akan dikritik masalah korban sipil," katanya.

Dempsey mengatakan, Hamas telah mengubah Gaza menjadi masyarakat 'bawah tanah' di mana terdapat banyak terowongan di kantong-kantong daerah pantai. Hal itu menurutnya menyebabkan tentara Israel menghadapi tantangan signifikan.

"Tapi mereka melakukan beberapa hal yang luar biasa untuk membatasi korban sipil, ini membuat mereka harus menghancurkan struktur tertentu," ujar Dempsey.

Jenderal tersebut menambahkan, korban sipil dalam konflik merupakan hal yang 'tragis'. Tapi menurutnya, apa yang dilakukan tentara pertahanan Israel, merupakan sesuatu yang memang harus dilakukan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement