Oleh: Hannan Putra
Dalam penelitian yang dipublikasikan majalah Journal of American Ceramic Society disebutkan, Firaun menggunakan jenis tanah slurry untuk membangun monumen yang tinggi secara umum.
Demikian juga untuk pembangunan piramida dengan bahan yang sama. Batu-batu besar yang tersusun membentuk piramida dibuat dengan cara dibakar.
Menurut ilmuwan ini, tidak mungkin mengangkat batu yang beratnya ribuan kilogram tersebut. Inilah yang membuat Firaun menggunakan batu alam untuk membangun dasar. Batu lumpur tersebut dibakar, kemudian disusun membentuk piramida.
Model pembakaran batu lumpur tersebut dicampur dengan lumpur kapur di tungku perapian yang dipanaskan dengan uap air garam. Setelah itu, uap air ini ikut membentuk campuran tanah liat. Tahapan selanjutnya dengan membuat cetakan di atas kayu dan dituangkan dalam tempat yang disediakan di dinding piramida.
Profesor Davidovits meneliti langsung batu piramida yang diambil dari piramida Giza. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop elektron. Ia menemukan sebuah jejak reaksi cepat yang menafsirkan batu itu terbuat dari lumpur.
Pakar geologi dahulunya belum memiliki kemampuan membedakan antara batu alam dan batu buatan. Tapi, dengan peralatan canggih sang profesor, mereka akhirnya bisa membedakan.
Sang profesor juga menguji pembuatan batu lumpur dengan model yang sama dalam tempo 10 hari. Ia dapat menafsirkan secara akurat, memang model pembuatan batu-batu piramida dengan tanah liat atau lumpur yang dibakar api.
Penelitian ini juga didukung ilmuwan asal Belgia Guy Demortier. Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan studi, ia akhirnya yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir dibuat dengan menggunakan tanah liat.
Selain itu, profesor asal Prancis Joseph Davidovits juga melakukan eksperimen selama 20 tahun. Ia menemukan piramida dibangun dari lumpur, terutama di bagian puncak piramida di mana sulit untuk menaikkan batu alam.
Inilah satu lagi keajaiban Alquran yang terkuak oleh sains abad modern. Bagaimana mungkin Alquran yang diturunkan 14 abad dahulu bisa menyebutkan secara eksplisit pembuatan piramida. Rasulullah SAW pun tak pernah ke Mesir atau menyaksikan piramida secara langsung.
Beliau SAW pun tak pernah tahu bahwa di Mesir ada bangunan besar bernama Piramida, selain apa yang diwahyukan kepadanya. Ini membuktikan, Alquran adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Rasul bernama Muhammad SAW.