REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Jumat malam (7/11) menyaksikan langsung pertandingan final Indonesia Super League (ISL) 2014 antara Persib Bandung melawan Persipura Jayapura di stadion Gelora Sriwijaya, Palembang.
Menpora yang menyaksikan pertandingan di tribun vip bersama Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan memuji penampilan kedua tim. ''Pertandingan berlangsung menarik,'' katanya.
Mengenai pertandingan babak final dan semifinal ISL 2014 yang berlangsung stadion Gelora Sriwijaya, Menpora Imam Nahrawi menilai pelaksanaan pertandingan babak final yang dimenangkan Persib tersebut berlangsung sukses dan tertib.
Menjawab pertanyaan Republika tentang pertandingan sepakbola nasional seperti final ISL 2014 yang berlangsung di luar Jakarta, Menpora menegaskan,''Pertandingan seperti ini tidak selalu harus di Jakarta. Di Jakarta untuk pertandingan final ini tidak mendapat izin dan harus dilaksanakan di luar Jakarta, ternyata berlangsung sukses.''
Pada pertandiangan yang berlangsung di stadion Gelora Sriwijaya dalam komplek Jakabaring Sport City (JSC), Jumat malam (7/1), stadion yang memiliki kapasitas 40.000 menjadi milik warga Bandung atau Jawa Barat (Jabar).
Menurut catatan panitia, dari sekitar 30.165 orang penonton yang memenuhi stadion, hampir 75 persen penonton adalah para pendukung Persib yang disebut 'bobotoh'.
Walau terkena sanksi larangan dari PSSI untuk tidak mengenakan atribut Persib, para bobotoh bersama Viking mengisi seluruh kursi di tribun timur dengan bertelanjang dada. Mereka bersemangat memberikan dukungan.
Sementara para suporter dan pendukung Persipura yang berjuluk Persipuramania menempati lantai dua tribun barat diperkirakan jumlahnya sekitar 3.000 orang. Mereka juga datang dari luar Palembang, ada yang dari Jakarta dan Yogjakarta.
Dukungan bobotoh pun tidak sia-sia datang jauh-jauh dari Bandung menempuh perjalanan darat ke Palembang akhirnya Persib pun juara setelah dahaga gelar juara kasta tertinggi sepakbola Indonesia selama hampir 20 tahun.