REPUBLIKA.CO.ID, JERMAN -- Hiroshi Kiyotake mengantar kemenangan Hannover 2-0 atas Hertha Berlin dalam lanjutan Bundesliga, satu gol lagi dicetak oleh Jimmy Briand, Sabtu, (8/11), dini hari WIB.
Hertha Berlin yang kini berada diurutan 13 klasemen Bundesliga harus berhadapan dengan Hannover 96 peringkat enam. Hertha Berlin kini mengoleksi sebelas poin, sementara Hannover 16 poin.
Menit awal Hannover menekan lewat Kiyotake yang menerima umpan dari Jimmy Briand. Kiyotake menendang dari luar kotak penalti, tetapi diselamatkan Thomas Kraft.
Menit 10 Hertha Berlin mendapat sepak pojok setelah pemainnya dilanggar Bittencourt. Kemudian Valentin Stocker mengirimkan umpan silang yang disambut sundulan Fabian Lustenberger, tetapi melebar ke kanan.
Tim tuan rumah kembali menusuk lewat Kalaou yang kemudian memberi asis ke Stocker. Namun, tendangannya dari jarak enam yard melebar.
Namun menjelang jeda, tim tuan rumah kecolongan karena gol Jimmy Briand menit 44. Berawal dari tendangan sudut yang dihadiahi tim lawan karena pelanggaran Lustenberger.
Kiyotake yang menjadi penendang sudut mengirimkan umpan silang yang jatuh di kaki Briand dan bola melewati Thomas Kraft.
Menit 61 Gulselam hampir menggandakan keunggulan Hannover jika sundulannya tak terlalu tinggi. Gulselam menerima set-piece dari Schulz.
Sepuluh kemudian, Hannover kembali dihadiahi tendangan pojok. Kiyotake yang menjadi penendang mengarahkan bola ke kotak penalti, tetapi sundulan Bittencourt lagi-lagi terlalu tinggi.
Menit 76 Bittencourt memberi umpan ciamik ke Kiyotake yang kemudian dengan kaki kirinya dapat memperdaya Kraft.
Di babak pertama pertandingan ini bersih dari kartu kuning, tetapi di babak kedua ada lima kartu kuning dikeluarkan wasit, di antaranya tiga untuk Hertha Berlin dan dua untuk Hannover.
Hingga pluit babak kedua dibunyikan, skor tetap 0-2 untuk keunggulan tim tamu, Hannover 96. Hertha Berlin menguasai 45 persen pertandingan, sementara Hannover 55 persen. Dengan total tendangan ke gawang satu berbanding lima untuk Hannover.
Ikuti Whatsapp Channel Republika