REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti LIPI Ikrar Nusa Bhakti yang berharap para menteri memiliki ketahanan politik internal untuk mempertahankan kinerjanya ditengah lingkungan birokrasi yang selama ini terkenal dengan pameo 'kalau bisa diperlambat dan bayar kenapa harus gratis dipercepat'.
"Mudah-mudahan mereka bisa mempertahankan idealismenya ditengah birokrasi yang selama ini terkenal dengan penggunaan pameo 'kalau bisa lambat dan bayar kenapa harus cepat dan gratis' yang harus ada penyelesaiannya juga," kata Ikrar.
Sementara itu, pengamat dari Populi Center Nico Harjanto menilai blusukan para menteri saat ini dipicu oleh pola Jokowi yang doyan blusukan.
"Hal ini dipercaya perlahan akan memangkas pola kerja bawahan dan bekerja lebih efisien".
"Budayanya sudah mulai berubah dinamis dan harus seperti itu karena jika ingin merubah kebiasaan harus dari atasnya dulu dan bawahnya harus ikuti ritme dan harus terbiasa jika tidak ganti saja dengan yang mampu dan dapat dipercaya," ungkapnya.