REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi masih terus menyelidiki kasus mutilasi terhadap dua wanita Indonesia di Hong Kong, Seneng Mujiasih dan Sumarti Ningsih. Mereka ternyata bukanlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong.
Kedua perempuan itu dibunuh dan dimutilasi oleh bankir asal Inggris Rurik George Caton Jutting, menurut Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Reyna Usman mengatakan bukanlah TKW. "Mereka saat ke Hong Kong tidak diberangkatkan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS)," katanya di kantor Kemenaker, kemarin.
Visa keduanya juga bukan visa TKI. Sepertinya mereka pergi ke Hong Kong sendiri. "Mereka bukan TKW karena saat berangkat ke Hong Kong tidak memenuhi mekanisme sebagai TKW. Saat ini pemerintah sudah mengirimkan polisi ke sana untuk menyelidiki kasus tersebut," kata Reyna.
Menurutnya, sangat sedikit TKW yang melenceng dari pekerjaan seharusnya. Kalaupun ada yang menjadi wanita penghibur biasanya karena terpengaruh pergaulan di sana, ingin dapat uang dengan cepat dan hidup enak.
Reyna juga berpesan kepada seluruh TKI maupun TKW agar fokus bekerja. "Jangan mudah terpengaruh oleh pergaulan yang suka hura-hura dan hanya memboroskan uang,"katanya.