REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Demonstrasi mengecam hilangnya 43 siswa di Meksiko berujung ricuh setelah para demonstran membakar pintu kayu istana seremonial Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto di pusat kota bersejarah Mexico City, Ahad (9/11).
Para demosntran menuntut keadilan bagi siswa yang hilang dan diduga telah diculik oleh aparat kepolisian yang bekerjasama dengan geng narkoba di Meksiko. Puluhan ribu orang terus menyuarakan protesnya terhadap kebijakan Enrique Pena Nieto yang dianggap lamban dalam menangani permasalahan tersebut.
Seperti dilansir The Guardian, Ahad (9/11), kasus ini adalah tantangan terberat bagi Pena Nieto. Presiden yang menjabat sejak dua tahun lalu ini pernah bersumpah untuk memulihkan ketertiban dan keamanan di Meksiko, di mana sekitar 100.000 orang telah tewas dalam kekerasan yang terkait dengan kejahatan terorganisir sejak 2007 lalu.
Televisi lokal melaporkan bahwa polisi anti huru hara membersihkan alun-alun sebelum tengah malam dan juga menurunkan beberapa ambulans untuk mengevakuasi korban yang terluka dalam demonstrasi tersebut.