REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1.000 personil gabungan diturunkan untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa yang akan berlangsung di Balai Kota dan DPRD DKI Jakarta hari ini, Senin (10/11). Diperkirakan ada ribuan buruh dan massa Front Pembela Islam yang akan menyuarakan tuntutannya hari ini.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono mengatakan, informasi mengenai adanya aksi unjuk rasa tersebut sudah diketahuinya.
"Nanti untuk pengamanannya, Polda Metro akan diback-up oleh Mabes Polri, satuan Brimob ," kata Unggung di Jakarta, Senin (10/11).
Unggung mengatakan, pihaknya akan memberikan pengamanan agar aksi unjuk rasa berjalan dengan lancar dan tertib. Ia pun mengimbau massa agar tidak melakukan aksi yang dapat berujung pada akasi keributan.
Meski dalam pengamanan pihaknya akan tetap mengedepankan sisi humanis, ia menegaskan apabila nanti ada keributan dan perusakan, pihaknya tidak segan untuk memproses hukum para
pelakunya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, sebanyak 2500 pendemo gabungan dari FPI dan Forum Masyarakat Jakarta akan menyambangi Balai Kota. Massa bergerak dari Bundaran HI menuju Balai Kota. Aksi tersebut bertujuan untuk menolak Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta.
Selain itu, massa buruh sekitar 3.000 orang juga akan melakukan aksi demo untuk menuntut kenaikan gaji.
Untuk pengamanan, lanjut Rikwanto, kedua demo itu akan dijaga oleh 1.000 personil gabungan dari Polda, Polres, TNI dan Satpol PP.