REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Al-Qaida mengakui perbuatannya, bahwa para pejuangnya di Yaman tengah membunuh puluhan gerilyawan Syiah dalam serangan kembar awal Sabtu termasuk serangan bom bunuh diri beberapa waktu ini.
Sumber-sumber suku juga mengatakan puluhan tewas dalam serangan itu, termasuk ketika pembom bunuh diri menabrakkan mobil bermuatan bom ke pusat medis dan memasuki barak pemberontak Huthi di daerah Rada Manaseh.
Al-Qaida mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa puluhan Huthi tewas dan terluka dalam serangan pada pukul 01.00 waktu setempat, yang dilakukan pengebom Abu Maaz al-Khawlani.
Dalam serangan lain, gerilyawan Al-Qaida juga diketahui telah menembaki sebuah sekolah yang ditempati oleh para pemberontak di lembah Jarrah, yang juga berdekatan dengan kawasan Rada.
Para pemberontak utara telah menyerbu ibu kota yang tak terlawan pada 21 September silam, dan sejak itu serangan diperluas menuju daerah-daerah pesisir dan daerah selatan Sanaa, di mana mereka telah terlibat perlawanan sengit dari suku Sunni dan Al-Qaida.
Para pemberontak dianggap didukung oleh pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdulah Saleh, yang dipaksa mundur pada Februari 2012 setelah setahun protes nasional.
Pada Jumat kemarin, Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi yang diusulkan AS pada Saleh dan dua komandan pemberontak sekutu Syiah karena mengancam perdamaian di negara miskin.
Belum lama ini diketahui bahwa Yaman pada Jumat lalu mengumumkan pemerintah baru mereka yang dimaksudkan untuk menarik negara tersebut keluar dari kekisruhan politik selama ini.