Senin 10 Nov 2014 14:11 WIB

Sierra Leone Pasrah Menunggu Bantuan Ebola

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Winda Destiana Putri
Pemakaman korban virus Ebola
Foto: VOA
Pemakaman korban virus Ebola

REPUBLIKA.CO.ID, LOKAMASAMA -- Sebelas bulan sudah, beberapa negara di Afrika terjangkit virus mematikan Ebola. Hal ini merupakan tragedi paling buruk di sepanjang sejarah, akibat wabah virus tersebut.

Saat ini, penanggulangan daerah terburuk epidemi Ebola masih dilakukan. Dilansir dari AFP, Senin (10/11) mereka membangun pusat isolasi baru di Lokamasama.

Sehingga orang yang terserang wabah Ebola akan terlihat setelah terpisah dari anggota keluarganya di desa yang berbeda. Ketua desa di provinsi Port Loko, Chief Maro Lamina Angbathor mengatakan pihaknya telah memiliki ambulans dan tim pemakaman untuk mengevakuasi korban Ebola.

Tim Pemakaman akan segera menguburkannya setelah korban wabah Ebola tersebut meninggal dunia. Ketika meninggal, virus Ebola sangat menular dan dapat menjadi bom waktu bagi yang masih hidup.

"Aku menelpon bantuan berkali-kali, tetapi tidak ada tanggapan," ujar Angbathor. Militer pun seharusnya turut membantu evakuasi korban tetapi keberadaannya pun tidak terlihat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement