Jumat 11 Mar 2022 22:36 WIB

Misteri: Islam Dihina, Oezil Mengamuk

Mesut Oezil berkeras dirinya tidak bersalah.

Rep: dip purwadi/ Red: Partner
.
.

Gelandang Real Madrid, Mesut Oezil, terlibat perkelahian dengan striker Barcelona, David Villa, dalam laga<a href= El Clasico pada Agustus 2011. (soccer-blogger.com)" />
Gelandang Real Madrid, Mesut Oezil, terlibat perkelahian dengan striker Barcelona, David Villa, dalam laga El Clasico pada Agustus 2011. (soccer-blogger.com)

HISTORY -- Banyak cerita yang tersaji ketika Barcelona bertemu Real Madrid dalam laga bertajuk El Clasico. Salah satunya ketika kedua tim bertemu di laga Piala Super Spanyol pada 17 Agustus 2011.

Di menit injury time, perkelahian antarpemain pecah setelah Marcelo melayangkan tackling keras terhadap gelandang Barcelona Cesc Fabregas. Insiden yang pecah sekitar enam menit setelah Lionel Messi mencetak gol pada menit ke-88 untuk membawa Barcelona memimpin 3-2.

Hampir seluruh pemain terlibat aksi dorong-dorongan. Bahkan Manager Real Madrid, Jose Mourinho, tertangkap kamera ikut menjewer telinga seorang ofisial Barcelona.

Namun insiden yang paling menyedot perhatian yakni perkelahian antara gelandang Real Madrid, Mesut Oezil, dengan striker Barcelona, David Villa. Oezil dan Villa sama-sama diganjar kartu merah, selain Marcelo yang langsung diberi kartu merah karena tackling kerasnya.

Publik bertanya-tanya, apa yang dilakukan Villa, sehingga sampai membuat Oezil mengamuk. Padahal, gelandang asal Jerman tersebut dikenal sebagai sosok santun dan tidak mudah marah.

Islam Dihina?

Di media sosial, langsung beredar isu bahwa insiden Villa dan Oezil terkait SARA. Sebuah akun Twitter @Ozilofficial memposting cuitannya: "Saya mulai karena saya mempertahankan agama saya, karena David Villa (pemain Barcelona) telah menghina Islam."

Cuitan yang diyakini dari Oezil itu langsung menyebar massif. Sejumlah media pun ikut mengutip pernyataan si pemilik akun @Ozilofficial.

Kelompok pembenci David Villa pun bermunculan di jejaring sosial Facebook. Seperti dikutip news.gather.com, kelompok-kelompok itu antara lain "Saya Seorang Muslim & I Hate Villa" (3.000 anggota), "Semua Melawan David Villa, yang mengejek Mesut Ozil dan Agama-nya" (9.500 anggota), "Anti-David Villa" (6000 anggota) dan "1.000.000 Fans Sepakbola Benci David Villa Karena Dia Menghina Islam" (11.000 anggota).

Fakta atau Hoaks

Sami Khedira, rekan setim Oezil yang juga Muslim, mengklarifikasi bahwa akun Twitter tersebut bukan milik Oezil. ‘’Mesut Oezil tidak memiliki Twitter resmi dan semua pernyataan yang dihubungkan dengannya dan mengatasnamakan Mesut Oezil semuanya palsu,” ujar Khedira lewat akun Twitternya @SamiKhediraReal.

Dalam laporannya, situs Sportskeeda.com menyebut alasan bahwa David Villa tidak mungkin menghina Islam. Selain karena klarifikasi Khedira, alasan lainnya yakni Villa punya tiga rekan muslim di Barcelona yakni Eric Abidal, Seydou Keita, dan Ibrahim Afellay.

‘’Dia (David Villa) berhubungan baik dengan mereka. Jadi, sangat tidak mungkin jika Villa melancarkan serangan terhadap Oezil yang juga Muslim,’’ sebut laporan berjudul ‘’5 Reasons Why It's Hard to Believe that David Villa Insulted Islam’’.

Ketiga, menurut Sportskeeda.com, faktor hambatan bahasa dimana Oezil tidak terlalu fasih Bahasa Spanyol sehingga sulit menangkap ucapannya Villa. Apalagi, ada suara bising dari gemuruh penonton.

Masih Misteri

Selain itu, David Villa merupakan pemain pertama sepanjang sejarah sepak bola yang menyetujui klausa Antirasisme dalam penandatanganan kontraknya. Terakhir, Sportskeeda.com menyebut rekaman video saluran televisi Spanyol Cuatro TV yang merekam penuh pertandingan tersebut, tidak mendapatkan fakta terkait aksi rasis Villa.

Namun demikian, penyebab perkelahian antara Villa dan Oezil masih menjadi misteri. Villa tidak melakukan pembelaan terkait tuduhan SARA terhadap dirinya.

Kepada surat kabar Jerman Bild, Oezil yang warga negara Jerman itu akhirnya angkat bicara. Namun, pemain Muslim keturunan Turki ini tidak menjelaskan soal tudingan penghinaan agama Islam.

"Saya tidak bersalah!" bela Özil kepada Bild. "Lihat saja rekaman televisi. Ketika ada rekan yang diserang, saya mencoba membantunya." Segalanya masih menjadi misteri. Dan, El Clasico akan selalu menyajikan ceritanya.

• Evra: Mengapa Saya Tidak Boleh Percaya pada Nabi Muhammad?

• Presiden PSG Ngamuk di Ruang Ganti Wasit

• Koeman: Messi Memang Sengaja Diusir Pergi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement