Rabu 05 Oct 2022 13:54 WIB

Doa Tulus Persikad 1999 untuk Korban Kanjuruhan, Kekerasan dalam Sepak Bola Harus Dihentikan

Dikatakan sepak bola sejatinya adalah keindahan. Nikmati tanpa kekerasan.

Rep: yayan/ Red: Partner
.
Foto: network /yayan
.

Manajer<a href= Persikad 1999 Cahyo Budiman memimpin doa bersama untuk korban Kanjuruhan." />
Manajer Persikad 1999 Cahyo Budiman memimpin doa bersama untuk korban Kanjuruhan.

ruzka.republika.co.id - Duka Kanjuruhan, duka Indonesia. Bahkan dunia pun ikut belasungkawa. Penghormatan diberikan sebagai bentuk keprihatinan atas tragedi Sabtu, 1 Oktober 2022.

Seperti diketahui tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, telah menelan korban jiwa sebanyak 125 orang. Tregedi itu terhampar usai pertandingan Arema FC vs Persebaya.

"Kami Persikad turut berduka atas tragedi yang menimpa saudara kita di Malang. Sebagai bentuk empati kami menggelar doa bersama untuk para korban dan keluarga," kata Handiyana Sihombing, CEO Persikad 1999.

Doa bersama dipimpin oleh manajer tim Persikad Cahyo Budiman di Kota Depok, Selasa (4/10/2022) malam.

"Sepak bola adalah arena hiburan rakyat. Bukan arena pembataian rakyat. Duka malang duka kita semua. Doa tulus untuk seluruh korban Kanjuruhan kami panjatkan," ujar Cahyo Budiman.

Dikatakan sepak bola sejatinya adalah keindahan. Nikmati tanpa kekerasan. Sepakbola sejatinya pemersatu bukan untuk memisahkan selamanya.

"Ini doa bersama warga Depok melalui Persikad 1999, doa sujud kami untuk korban Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022," tuturnya.

Tragedi ini menurut Cahyo merupakan catatan kelam sepak bola Indonesia. Tak perlu lagi saling menyalahkan. Justru kita harus kuat menghadapi kenyataan. Biarkan pihak berwenang melakukan investigasi dan menyelesaikan insiden memilukan ini hingga ke akar-akarnya.

"Inilah saatnya PSSI, manajamen klub, suporter, aparat keamanan, insan pers bersatu ntuk membenahi sepak bola ke depan agar lebih maju. Salam hormat kami dari Persikad 1999 dan warga Depok untuk seluruh keluarga korban. Rest in pearce. Innalillahi wa innailahi rojiun," tuturnya.

Manajerman Persikad berharap semoga tragedi ini tidak terjadi kembali dalam pesepakbolaan Indonesia selama lamanya. * (yayan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement