Selasa 11 Nov 2014 05:17 WIB

Kaltim Tuntut Otonomi Khusus

Awang Faroek Ishak
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Awang Faroek Ishak

REPUBLIKA.CO.ID,BALIKPAPAN--Puluhan warga yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Kaltim Menggugat Keadilan Menuju Otonomi Khusus menyampaikan tuntutan pemberlakuan otonomi khusus untuk daerah itu, Senin.

Warga yang menggelar unjuk rasa menuntut otonomi khusus di depan kantor gubernur itu diterima Wakil Gubernur Kalimantan Timur HM Mukmin Faisyal HP, Ketua DPRD H Syahrun, Anggota DPD RI asal Kaltim Bambang Susilo, Plt Sekprov Kaltim Rusmadi dan Asisten Administrasi Umum Meiliana.

Mukmin meminta agar aspirasi mereka menuntut otonomi khusus untuk Kaltim dituangkan dalam surat resmi sehingga lebih tertib dan dapat dipertanggungjawabkan. "Saya juga meminta masyarakat tetap tenang serta tidak menggunakan cara-cara anarkis dalam penyampaian aspirasi," katanya.

Ia mengatakan, Gubernur Awang Faroek sudah berkali-kali berupaya meminta perhatian pusat. Meski belum sehat benar, pekan lalu gubernur tetap berjuang dalam rapat kerja gubernur se-Kalimantan bersama Presiden Joko Widodo. Mukmin menilai, ini menunjukkan betapa kuat komitmen gubernur memperjuangkan kepentingan rakyat Kaltim.

Tuntutan rakyat Kaltim agar pemerintah pusat tidak hanya bisa mengeruk kekayaan sumber daya alam, tanpa memberi pengaruh signifikan terhadap upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, harus dilakukan bersama, wujudkan persatuan dan kesatuan seluruh pemangku kepentingan di daerah dengan tetap berpijak pada hukum yang berlaku.

Aksi-aksi anarkis dan radikal, menurut Mukmin, justru akan merugikan rakyat Kaltim. Simpati dan dukungan akan semakin sulit didapatkan dari rakyat.

Kepada perwakilan masyarakat, ia menegaskan bahwa Pemprov Kaltim selalu siap menerima masyarakat untuk berdialog dan berdiskusi sehingga tidak perlu menyampaikan aspirasi dengan cara-cara yang anarkis.

Pemimpin unjuk rasa Khoirul menyatakan tuntutan otonomi khusus itu sangat wajar. "Tidak ada pilihan selain otonomi khusus. Ini langkah awal kami untuk menggugah semangat rakyat Kaltim agar mendapat perhatian yang lebih baik dari pusat," ujar

Khoirul yang menegaskan aksi mereka akan terus dilakukan hingga pusat mengabulkan tuntutan tersebut.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement