Selasa 11 Nov 2014 16:31 WIB

Isu Pengosongan Kolom Agama Digulirkan Sebelum Jokowi Jadi Presiden

Sejumlah petugas melayani seorang warga saat pembuatan e-KTP.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah petugas melayani seorang warga saat pembuatan e-KTP.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Isu pengosongan kolom agama dalam KTP ternyata telah bergulir sebelum penetapan Joko Widodo sebagai presiden RI ke-7.

"Memang saya mendengar isu pengosongan ini semenjak kerja di tim transisi, dan sudah saya ingatkan bahwa ide ini akan membebani pemerintahan Jokowi-JK sebagai pemerintahan yang terkesan pelan-pelan tidak mempedulikan agama," kata mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi, Selasa (11/11).

Kiai Hasyim mensinyalir, kemauan pengosongan ini memang dari kelompok yang sepertinya beragama tapi sesungguhnya tidak beragama. 

"Pemerintahan Jokowi-JK saya harap hati-hati karena hal-hal seperti ini sesungguhnya tidak berguna bangsa, tidak berguna pula untuk seluruh umat beragama  di indonesia," pungkas Presiden World Conference on Religions for Peace ini

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement