Selasa 11 Nov 2014 17:51 WIB

Kemenag Lakukan Pendekatan Rohaniah kepada Ahmadiyah

Demonstrasi pembubaran Ahmadiyah (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Demonstrasi pembubaran Ahmadiyah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM – Kantor Wilayah Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat (NTB) terus melakukan upaya pendekatan secara rohaniah kepada jemaat Ahmadiyah yang berada di pengungsian agar mereka mau kembali berbaur dengan masyarakat dalam menjalankan syariat Islam sesungguhnya.

"Pendekatan secara rohaniah terus kami lakukan dengan mendatangkan penceramah ke lokasi pengungsian," kata Kepala Bidang Pembimbing Syariah Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Khairi, Selasa (11/11).

Hal itu dikatakannya pada acara sosialisasi Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri, tentang Keberadaan Jemaat Ahmadiyah Indonesia.

Khari menyebutkan, jumlah jemaat Ahmadiyah dari Kabupaten Lombok Barat yang berada di pengungsian Asrama Transito Majeluk, Kota Mataram, sebanyak 33 kepala keluarga (KK) atau sekitar 134 jiwa. Data tersebut merupakan hasil verifikasi beberapa tahun lalu.

Dia memperkirakan jumlah jiwa kemungkinan bertambah karena ada yang melahirkan.

Selain di lokasi pengungsian, jemaat Ahmadiyah juga tersebar di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Timur. Bahkan, diperkirakan ada juga di Pulau Sumbawa, namun belum terdata secara valid.

"Untuk data terakhir belum diketahui secara pasti berapa jumlah warga Ahmadiyah di NTB, baik di kabupaten/kota maupun yang ada di pengungsian saat ini," ujar Khairi.

Meskipun demikian, kata dia, pihaknya terus berupaya mengajak jemaat Ahmadiyah untuk kembali berbaur dengan masyarakat dan kembali kepada ajaran Islam yang semula. "Sebab, mereka adalah saudara-saudara kita dan kita adalah saudara mereka juga, sama-sama satu bangsa dan satu Tanah Air," ucap Khairi.

Dalam upaya mengajak jemaat Ahmadiyah untuk kembali ke ajaran Islam semula, menurut dia, memang menghadapi kendala karena fanatisme dan militansi jemaat Ahmadiyah yang luar biasa.

Meskipun demikian, pihaknya terus berikhtiar bersama dengan pihak keamanan mengajak mereka untuk sama-sama merenung sambil berpikir tentang masa depan yang lebih baik.

"Ikthtiar terus kami lakukan dengan harapan agar jemaat Ahmadiyah mau berpikir tentang masa depan, supaya mereka enak menjalani kehidupan. Namun, untuk saat ini mereka memilih tetap di pengungsian karena itu yang terbaik menurut mereka," ujar Khairi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement