REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain berharap jangan sampai terjadi kembali konflik agama seperti masa lalu.
Melihat permasalahan agama yang semakin mencuat beberapa akhir ini, Tengku mengatakan semua pihak harus dapat mengontrol diri. Seperti permasalahan dugaan kristenisasi yang kini tengah ramai dibicarakan oleh masyarakat Indonesia.
Atas kejadian tersebut, Tengku mengatakan aparat hukum harus bertindak tegas dengan cepat bila terbukti bersalah. Menurutnya, bila benar ada Kristenisasi di ruang publik maka itu telah menyalahkan SKB Tiga Menteri. "Aparat hukum jangan berdiam diri dan cepat bertindak tegas kepada kelompok tersebut," kata Tengku di Jakarta, Selasa (11/11).
Sebuah video mengenai upaya kristenisasi di ibu kota DKI Jakarta beredar melalui situs berbagi video, Youtube. Dalam video bertajuk 'Spesial: Kristenisasi Terselubung di Car Free Day Jakarta', diperlihatkan sederet upaya sebuah komunitas melakukan gerakan kristenisasi terselubung di dalam rangkaian CFD, 2 November 2014.
Video tersebut diunggah 3 November 2014, dibuat rtk Channel HD dan berdurasi 23 menit dan 43 detik. Cerita berawal lewat sang pembawa acara, Rateka Winner Lee, yang menunjukkan sejumlah barang yang diperoleh dari pengunjung CFD.
Barang-barang tersebut meliputi kalung bergambar merpati, biskuit, permen, pin bertuliskan I'm Saved (Saya terselamatkan) dan sejumlah barang lain. Menurut Rateka, barang-barang itu disebarkan oleh sukarelawan sebuah komunitas yang mengedepankan semangat kebangsaan.