Selasa 11 Nov 2014 23:10 WIB

Indonesia Usulkan Penanganan Ebola di KTT Asia Timur

Sebuah papan informasi yang bertujuan menggalakkan kesadaran tentang ebola di Lagos, Nigeria, Senin (27/10).
Foto: Reuters
Sebuah papan informasi yang bertujuan menggalakkan kesadaran tentang ebola di Lagos, Nigeria, Senin (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, Nay Pyi Taw -- Indonesia akan mengajukan usulan pembahasan mengenai upaya menangani virus ebola sebagai sebuah ancaman di kawasan Asia Timur dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur di Nay Pyi Taw, Myanmar.

"Dalam kesempatan ini Indonesia meminta semua negara di kawasan Asia Tenggara ini untuk bisa bersatu padu menangani penyakit ebola," ungkap Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI I Gusti Agung Wesaka Puja di Nay Pyi Taw, Myanmar, Selasa (11/11).

Indonesia menginginkan gejala penyakit ebola ini dapat menjadi perhatian di kawasan ASEAN dan juga kawasan di bawah KTT Asia Timur. Dalam pembahasanannya nanti akan dibahas bagaimana pencegahan serta penggalangan kerja sama di antara negara-negara di kawasan Asia Timur.

"Saat ini kita mengharapkan komitmen dari masing-masing negara terlebih dahulu dan belum membahas mengenai penggalangan dana untuk penanganan ebola ini," ujar Puja.

Ebola merupakan penyakit yang sudah memakan korban lebih dari 5.000 jiwa dengan negara endemiknya di tiga Afrika Barat Siera Leone, Liberia dan Guinea.

Wabah ebola saat ini di Afrika Barat sudah menyerang lebih dari 8.033 orang dan wabah tersebut terus menyebar dengan cepat.

Selain penanganan dan pencegahan ebola di Kawasan, Puja menambahkan bahwa Indonesia juga mengusulkan topik mengenai kontra terorisme, poros maritim Indonesia serta pemantapan visi dan misi komunitas ASEAN pasca 2015 mendatang dalam pembahasan di dalam KTT ASEAN ke-25 yang dilaksanakan bersamaan dengan KTT Asia Timur.

Tema yang diusung KTT ASEAN kali ini adalah "Moving Forward In Unity To a Peacefull and Prosperious Community" atau Melangkah Maju Dalam Sebuah Komunitas Yang Damai dan Makmur.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement