Rabu 12 Nov 2014 02:29 WIB

Ini Syarat Jika Indonesia Mau Dukung Pasar Bebas

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Hazliansyah
Ekspor (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesepakatan pasar bebas Asia Pasifik perlu didukung bila menguntungkan Indonesia. Indikatornya, peningkatan ekspor dan dapat membuat Indonesia menjadi basis produksi global.

Pasar Bebas juga perlu didukung bila dapat membuat Indonesia menjadi rantai produksi global. 

"Namun, Pemerintah harus mencari jalan agar negara ini bukan menjadi sekedar pasar bagi barang-barang negara lainnya," kata Pengamat Ekonomi UI Muslimin Anwar kepada Republika, Selasa (11/11) malam.

Oleh karena itu, kata Muslimin, pemerintah harus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing produk nasional, memperkokoh kemandirian nasional, dan meningkatkan kemampuan substitusi impor. 

"Serta memperluas sumber upaya pembiayaan pembangunan nasional," jelas dia.

Dia menerangkan, untuk meningkatkan pembiayaan bisa melalui faktor pendukung dan modal dasar pembangunan seperti peningkatan infrastruktur, penguasaan teknologi menengah dan tinggi, pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penguatan kelembagaan institusi nasional. Selain utamanya, memperkuat kedaulatan pangan dan ketahanan energi. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement