REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua ketua umum dan sekjen partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, Selasa (11/11) malam. 

Menurut Ketua Umum PPP versi muktamar Surabaya, Romahurmuziy, pertemuan yang dilangsungkan di kediaman putri Bung Karno itu menghasilkan beberapa kesepakatan. 

Hasil pertemuan tersebut antara lain:

1. Concern KIH bukan pada soal bagi-bagi kursi, melainkan pada bagaimana proses bernegara ini diselenggarakan tidak dengan semangat saling 'menghabisi'.

2. Karenanya counter proposal KIH adalah bagaimana agar kesepakatan KMP-KIH nantinya di tengah jalan tidak korslet lagi.

3. Hal ini dilakukan dengan tawaran balik proposal dengan merevisi terlebih dulu sejumlah pasal dalam UU MD3 agar stagnasi kinerja dewan tidak terjadi lagi. Adapun pasal-pasal mana yang akan dimintakan revisi, akan dikemukakan kepada KMP. KIH yakin pimpinan-pimpinan KMP memiliki kebesaran jiwa dan kesamaan pandangan untuk sama-sama mengubahnya.

4. Karenanya soal jumlah dan dimana kursi pimpinan alat kelengkapan, masing-masing parpol di KIH bukan hal utama yang menjadi perhatian, melainkan bagaimana agar DPR segera bekerja, dengan cara semua fraksi, tanpa selubung KMP atau KIH, melepaskan egonya untuk kepentingan rakyat.