Rabu 12 Nov 2014 10:33 WIB

Pihak Kapolri Telat, Sidang Antasari Tertunda

Antasari Azhar
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Antasari Azhar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sidang pra peradilan Antasari Azhar tertunda akibat kuasa hukum dari pihak termohon Kapolri terlambat hadir ke persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Terpaksa kami gelar sidang yang lain dulu karena pihak termohon belum hadir," kata Hakim Suprapto di Jakarta, Rabu.

Sidang pra peradilan Antasari terhadap Kapolri cq Kabareskrim dan Kapolda Metro Jaya dengan agenda pembacaan replik seharusnya dijadwalkan mulai sejak pukul 09.00 WIB. Antasari sendiri sejak pukul 09.00 sudah menunggu di dalam ruang sidang, namun hingga pukul 09.40 WIB kuasa hukum termohon belum hadir.

Akibat hal tersebut, hakim memutuskan menunda sidang hingga kuasa hukum termohon hadir, dan menggelar sidang untuk kasus-kasus lain terlebih dahulu. Menanggapi tertundanya sidang, Antasari mengatakan pihaknya kecewa dan menganganggap hal seperti ini tidak seharusnya terjadi.

"Hal ini yang saya takutkan sejak kemarin yang mulia," katanya kepada hakim.

Antasari Azhar menggugat Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) cq Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya dalam sidang pra peradilan penghentian penyidikan kasus pemberi keterangan palsu dan pembuktian sms gelap dalam dua berkas yang terpisah.

Dalam kasus laporan palsu, Antasari melaporkan Jeffry Lumempouw dan Etza Imelda Fitri Mumu pada 18 Juni 2013 kepada Bareskrim yang dilimpahkan ke Polda Metro Jaya dengan dugaan memberikan keterangan palsu di bawah sumpah.

Sementara dalam kasus SMS gelap, Antasari telah melaporkan dugaan teror dengan mengirimkan sms, tertanggal 25 agustus 2011 kepada Bareskrim Polri yang dilimpahkan kemudian ke Polda Metro Jaya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement