REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak terbayangkan bagaimana jadinya dunia tanpa fotografi. Tidak akan ada instagram atau mungkin 'selfie'.
Adalah kerja keras ilmuwan Muslim abad ke-11, Ibnu Al haytham yang tak hentin-hentinya mengkaji ilmu bidang optik dan meneliti mekanisme kinerja kamera.
Bekerja di Kairo, awal abad ke-11, Ibnu Hiytham merupakan salah satu ilmuan terbesar sepanjang masa. Untuk mendorong kemajuan ilmu pengetahuan, ia mengembangkan salah satu metode ilmiah, yakni suatu proses dasar dimana semua penelitian ilmiah dimulai.
Berawal saat ditemparkan di ruang tahanan bawah tanah oleh kekaisaran Fatimiyah dengan rajanya Al Hakim. Dia memanfaatkan waktu dan kemampuanya untuk belajar tentang bagaimana cahaya bekerja. Pada saat itu penelitiannya terfokus pada bagaimana gambar lubang jarum tercipta.
Ibnu At Haytham adalah ilmuan pertama yang menyadari bahwa ketika lubang yang kecil diletakan dibagian sampingnya kaca kotak, kemudian sinar cahaya diproyeksikan melalui lubang jarum ke dalam kotak tersebut dan dipantulkan ke dinding belakang. Ia menyadari bahwa semakin kecil lubang jarum maka semakin tajam kualitas gambar. Hal ini memberinya kemampuan untuk menciptakan lensa yang sangat akuratdan tajam saat mengambil gambar.
Penemuan Ibnu al Hytham mengenai kamera dan bagaimana memproyeksikan serta menangkap gambar telah membuat perkembangan di dunia modern dengan konsep yang sama. Tanpa penelitian itu bagaimana perjalanan cahaya melalui lubang kemudian di proyeksikan, maka mekanisme kamera di zaman modern orang-orang tidak akan mengetahui.