REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kalangan industri cherry di Australia sudah berhasil membuat program yang bisa mengontrol serangga. Serangan serangga selama ini menjadi hambatan dalam mengekspor buah cherry ke Asia.
Cherry asal Australia banyak disukai di Asia, namun beberapa negara tidak mau menerima pengiriman buah tersebut lewat udara karena buah ini harus dingin terus-menerus untuk menghindari adanya serangga. Karenanya pengiriman cherry hanya bisa dilakukan dengan kapal.
Industri cherry sekarang sudah muncul dengan solusi bernama Program Managemen Biosecurity, yang akan menunjukkan bagaimana petani, bagian pengepakan, dan eksportir memonitor serangan, dan cherry yang dikirim bebas dari serangga tersebut.
Hugh Molloy dari perusahaan eksportir buah Antico di Sydney emngatakan Asosiasi Petani Cheery sekarang berusaha untuk mengirimkan semua cherry lewat udara, bukan lagi lewat kapal ke Asia," kata Molloy.
"Nantinya yang akan terjadi adalah kami akan mengirim cherry ke pasar utama kami dalam waktu 48 jam setelah buah itu dipetik."
Panen cherry tahun ini diperkirakan akan terbesar dalam sejarah, bila tidak ada badai yang datang dalam beberapa minggu ke depan. Sekitar 14 ribu ton akan dipanen, dan buah yang sudah dipanen sekarang sudah mulai tiba di gudang Antico di Pasar Sydney.
"Kami menerima cherry itu malam hari langsung dari petani. Jadi dipetik dan kemudian dbungkus, dan dikirim malam, dan sampai di gudang kami jam 5-6 pagi hari." kata Molloy baru-baru ini.
Cherry yang ditangani perusahaan Molloy ini akan diirim ke Singapura, Malaysia dan Hong Kong.
Karena dekat dengan Asia, Australia memiliki keunggulan dibandingkan para pengekspor buah cherry dari Amerika Latin. "Bahkan kalaupun mereka bisa mengirim lewat udara, masih diperlukan waktu tiga atau empat hari. Kalau lewat laut melalui Los Angeles, waktu pengirimannya adalah 40 hari." tambah Molloy.
Permintaan cherry asal Australia di Asia sangat besar, namun selama ini masalah yang dihadapi adalah cherry ini perlu didinginkan terus menerus dalam perjalanan laut. "Kami sekarang sudah membuat Program Managemen Biosecurity (BMP) di semua tahapan produksi untuk menunjukkan bahwa kami berhasll membebaskan produk kami dari serangga." kata Molloy.
"Kita sudah memiliki status bebas hama untuk Tasmania yang sudah diakui di seluruh dunia, dan sekarang tugas kita bersama untuk membuat daerah produksi lainnya untuk melakukan hal yang sama."
"Daerah produksi Yarra Valley di Victoria misalnya sudah dinyatakan bebas hama, yang diakui di Australia namun belum diakui di seluruh dunia."
BMP ini sekarang diperhatikan dengan seksama oleh industri pertanian lain untuk melihat apakah mereka juga bisa melakukan hal yang sama.