REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis novel Habiburrahman El Shirazy menyatakan kekagumannya pada ulama fenomenal berkebangsaan Turki, Said Nursi. Bahkan dalam novel terbarunya berjudul “Api Tauhid”, menurutnya terinspirasi dari kehidupan Sang Bediuzzaman.
“Ia tokoh ulama yang memperjuangkan nilai-nilai Islam dengan Alquran dan Hadits, ia orang yang selalu merasa diawasi oleh Allah SWT” tutur Habiburahman kepada Republika usai memberikan workshop dengan tema The Power Of Writing for Leaders kepada 100 ketua OSIS tingkat SMA terbaik se-Indonesia di Auditorium Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia, Depok, Selasa malam (11/11).
Pria yang akrab disapa kang abik itu menuturkan, Said Nursi mengambil peranan penting dalam sejarah perkembangan Islam, khususnya di Turki. Ia mengagumi Said Nursi lantaran mampu menghadirkan kedamaian ditengah-tengah keberagaman yang terjadi di Turki. Berkaca dari sang Tokoh, ia berharap pamuda Indonesia dapat meneladani kepribadian Said Nursi.
“Begitupun kaum muda bisa meneladaninya lewat kecintaan Alquran dan Hadits, karena dengan itu Said Nursi mampu membangun kedamaian antara Islam dan Barat,” tuturnya.
Meski demikian penulis novel 'Ayat-Ayat Cinta' itu mengatakan dalam novel terbarunya 'Api Tauhid' tidak menceritakan perjalanan hidup Said Nursi, “Sudah banyak yang menulis kehidupan Said Nursi, dalam novel ini saya memperkenalkannya denga cara yang berbeda,” tuturnya.
Said Nursi adalah seorang ulama Islam terkemuka yang hidup dimasa pemerintahan Turki Utsmani di bawah raja Kemal Ataturk pada abad ke-19 dalam masa . Said Nursi juga di sebut sebagai Bediuzzaman artinya “keajaiban zaman”, karya fenomenalnya adalah Risalah An Nur.