Rabu 12 Nov 2014 13:42 WIB

Antasari: Yang Saya Butuhkan Hanya Kebenaran Materil

Rep: c82/ Red: Mansyur Faqih
Antasari Azhar
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Antasari Azhar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang gugatan praperadilan yang dilayangkan mantan Ketua KPK Antasari Azhar berlanjut di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini, Rabu (12/11).

Sidang yang dihadiri oleh Antasari sebagai pihak pemohon, Polri sebagai termohon 1 dan Polda Metro Jaya sebagai termohon 2 tersebut diagendakan untuk mendengarkan replik dari pemohon.

Sidang terbagi menjadi dua sesi di ruangan berbeda. Pertama, sidang gugatan mengenai SMS ancaman palsu. Kedua adalah sidang kesaksian palsu terkait SMS tersebut.

Ditemui usai sidang pertama, Antasari mengaku hanya ingin perkara tersebut ditindaklanjuti dan diusut.

"Karena ini adalah sidang praperadilan terkait perkara pidana, dan yang saya butuhkan adalah kebenaran materil. Maka sekecil apa pun pembuktian akan kita lakukan," kata Antasari di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (12/11).

Ia pun meminta beberapa orang untuk dihadirkan dalam sidang selanjutnya. Yaitu Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri dan beberapa penyidik yang menyelidiki dan menyidik kasusnya pada 2009.

"Saya minta pejabat berwenang, Kabareskrim Mabes Polri Suhardi Alius dan mantan-mantan penyidik dulu untuk hadir. Supaya kita dengar bersama-sama laporan dia dalam sidang ini," ujarnya.

Menurutnya, kabareksim selaku pejabat di Polri yang menangani, mempelajari, mendalami, dan mengendalikan seluruh kasus di Indonesia memiliki kewenangan, minimal untuk memerintahkan kasus tersebut untuk dilanjutkan.

"Kenapa sih tidak mau dilanjutkan, ada apa? Ada kesulitan? Masa polisi sulit? Kan, tidak. Kita hanya mau kebenaran materil, saya kan udah di penjara," kata Antasari. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement