Rabu 12 Nov 2014 16:00 WIB

Hikmahanto Berharap Jokowi Klarifikasi Cina Soal Natuna

Hikmahanto Juwana
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Hikmahanto Juwana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan Presiden Joko Widodo harus meminta klarifikasi lebih dulu kepada Cina sebelum menentukan posisi Indonesia dalam konflik Laut Cina Selatan.

"Terkait konflik Laut Cina Selatan, Presiden Jokowi harus menyampaikan bahwa Presiden ingin mendapatkan klarifikasi terlebih dahulu dari pemerintah Cina terkait Nine Dashed Line (garis sembilan titik) sebelum melanjutkan perannya sebagai juru damai yang jujur," kata Hikmahanto melalui siaran persnya di Jakarta, Rabu (12/11).

Hikmahanto mengatakan, Presiden Jokowi dapat meminta klarifikasi itu dalam forum KTT ASEAN di Myanmar yang berlangsung saat ini hingga 13 November 2014.

Dia mengatakan Nine Dashed Line berpotensi tumpang tindih dengan laut Indonesia di daerah Natuna.

Dengan demikian apabila Indonesia dirugikan maka menurut Hikmahanto, Indonesia sebaiknya mundur sebagai juru penengah yang jujur dalam konflik Laut Cina Selatan dan untuk selanjutnya, Indonesia memposisikan memiliki sengketa dengan Cina.

KTT ASEAN berlangsung 12-13 November 2014 di Myanmar. Presiden Jokowi telah berada di sana untuk menghadiri forum internasional tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement