REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menatap Indonesia Super League (ISL) musim depan, Arema Cronus tampaknya tidak main-main. Demi mengefesienkan komposisi pemain, manajemen Singo Edan pun mendepak enam penggawanya, yakni tiga pemain lokal dan tiga pemain asing.
“Keputusan manajemen untuk melepas keenam pemain telah melalui berbagai pertimbangan, baik teknis maupun non teknis. Dari sisi teknis, memang perlu ada perombakan untuk menggairahkan tim di musim depan,” kata CEO Arema Cronus, Iwan Budianto dilansir laman resmi klub, Rabu (12/11).
Ketiga pemain asing yang dilepas adalah Alberto Goncalves, Gustavo Lopez dan Tierry Ghatuessi. Beto sapaan Alberto, memilih hengkang dari Arema dan merumput ke Liga Malaysia bersama Penang FA.
Lalu Gustavo memilih pulang kampung ke Argentina. Sedangkan Tierry Ghatuessi yang gagal bersinar musim ini, masih belum tahu pasti akan bergabung dengan klub mana.
Sementara untuk pemain lokal, ada Munhar, Jimmy Suparno dan Gilang Ginarsa, yang tidak diperpanjang kontraknya. Ketiga pemain ini jarang dimainkan dan kalah bersaing dengan pemain lain yang memiliki kemampuan lebih bagus.
Selain melepas enam penggawanya, manajemen juga memburu beberapa pemain yang bakal menggantikan posisi mereka, khususnya tiga pemain asing yang selama ini menjadi pemain pilar. Sejumlah namapun sudah dicatat sebagai target buruan, seperti Ferdinand Sinaga dan Ruben Sanadi.
Meski begitu, Arema lebih memprioritaskan pemain belakang yang punya jiwa kepemimpinan. Kemudian gelandang serang yang juga kokoh dalam mengamankan area pertahanannya. Gustavo Lopez bagus dalam menyerang, tetapi kurang optimal dalam bertahan.
“Arema butuh pemain yang bagus di semua lini agar musim depan komposisi dan kualitasnya lebih bagus dari musim ini. Setiap musim harus diperbarui komposisi pemain, sebab tidak menutup kemungkinan persaingan kompetisi ISL musim depan akan lebih ketat,” kata Iwan.