REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Indramayu akan melakukan uji laboratorium terhadap sampel ceceran crude oil yang ditemukan di bibir pantai di sepuluh desa di Kabupaten Indramayu. Hal itu dimaksudkan untuk mencari tahu sumber pencemaran tersebut.
''Uji laboratorium akan dilakukan di Bandung, karena KLH Kabupaten Indramayu tidak memiliki laboratorium internal,'' ujar Kepala KLH Kabupaten Indramayu, Tini Kartini, saat ditemui di sela pertemuan dengan pihak Pertamina EP dan RU VI Balongan, di KLH Indramayu, Rabu (12/11).
Pengujian itu juga dimaksudkan sebagai bahan pembanding terhadap hasil pengujian yang dilakukan Pertamina RU VI dan Pertamina EP yang sebelumnya telah dilakukan. Diperkirakan, hasil pengujian tersebut baru diketahui setengah bulan kemudian.
Sementara itu, perwakilan Pertamina RU VI, Agung Darmawan menyebutkan, titik leleh (pour point) ceceran minyak yang ditemukan di sepanjang bibir pantai 10 desa adalah 78 derajat celsius. Sementara titik leleh minyak mentah dari Pertamina RU VI adalah 21 derajat celsius. ''Jadi ceceran minyak itu bukan berasal dari Pertamina RU VI,'' tegas Agung.
Agung menambahkan, fasilitas pengolahan minyak Pertamina RU VI selama ini tidak bermasalah. Selain itu, pihaknya juga sering melakukan patroli di laut lepas untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.