Kamis 13 Nov 2014 16:50 WIB

Masyarakat Global Tuntut Komitmen Nyata AS-Cina di Perubahan Iklim

Rep: c 57/ Red: Indah Wulandari
Para pemimpin negara-negara APEC.
Foto: AP Photo/Dita Alangkara/ca
Para pemimpin negara-negara APEC.

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING--Pengumuman bersama Amerika Serikat (AS) dan Cina terkait perubahan iklim dicibir oleh lembaga lingkungan hidup karena terkesan baru mengetahui akibat buruk industrialisasi bagi lingkungan sekitar.

"Setelah terlalu lama dan terlalu mudah bagi kedua negara, AS dan Cina, untuk bersembunyi di balik satu sama lain," papar Presiden Pusat Iklim dan Solusi Energi Bob Perciasepe pada CNN, Kamis (13/11). 

Masyarakat di kedua negara tersebut, ujarnya, menunjukkan aksi yang lemah untuk memperbaiki keadaan di negaranya sendiri. Ia berharap, pengumuman AS dan Cina di APEC tersebut diserta permintaan maaf secara global karena menjadi salah satu pencetus perubahan iklim.

"Setelah pertemuan ekonomi itu, mereka tidak bisa mengabaikan restrukturisasi pasar energi dan kapasitas produktif yang akan dibutuhkan untuk mengakomodasi pemotongan emisi karbon yang sangat ambisius ini,” cetus peneliti dari Universitas Monash Australia, David Holmes.

Kedua negara disarankan untuk menegaskan komitmen itu dalam agenda pertemuan negara G-20 di Brisbane, Australia pekan ini.

Menurut CEO World Wildlife Fund Beijing, Lo Sze Ping, tujuan yang ingin dicapai oleh Obama dan Xi Jinping tidak seambisius harapan yang ada di tengah masyarakat.

“Yang penting, ialah dua negara penghasil emisi besar ini bersedia bertanggungjawab untuk bertindak dan bekerjasama untuk menyelesaikan masalah, bukan jumlah atau target mereka sendiri," jelasnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement