REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siang ini, Kamis (13/11), Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akan mengadakan rapat koalisi. Rapat digelar untuk mendengar secara resmi penjelasan dari Pramono Anung sebagai utusan KIH yang melakukan negosiasi kesepakatan dengan pimpinan Koalisi Merah Putih (KMP) tadi malam.
"Kita mau mendengar hasil negosiasi kemarin secara resmi. Mudah-mudahan semuanya selesai. Kita dengar di rapat koalisi ini, kita lihat nanti hasilnya," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem, Johny G Plate kepada Republika.
Ia mengatakan, jika semua fraksi menyetujui, maka KIH akan menindaklanjuti hasil rapat siang ini. Yaitu, dengan memasukan nama untuk mengisi keanggotaan di badan legislatif (baleg) dan badan anggaran (banggar).
Menurutnya, baleg harus terbentuk terlebih dahulu untuk mengatur rapat perubahan UU MD3. Ia berharap, revisi UU MD3 dan tatib selesai sebelum 5 Desember.
Ia mengatakan, lobi semalam menyepakati pembagian pimpinan di alat kelengkapan dewan untuk KIH. Hasilnya, KIH memperoleh jatah 21 posisi pimpinan komisi dan AKD.
KIH juga meminta adanya perubahan UU MD3. Namun, menurutnya, perubahan itu tidak hanya terkait pimpinan AKD. Melainkan juga penguatan lembaga negara sebagai sistem presidensial.