Jumat 14 Nov 2014 15:05 WIB

JK Akui Isu BBM Sebabkan Harga Kebutuhan Pokok Naik

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Munculnya wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menyebabkan sejumlah harga barang kebutuhan pokok meningkat. Wapres Jusuf Kalla (JK) pun mengakui isu kenaikan BBM memberikan dampak pada kenaikan harga barang kebutuhan pokok. 

"Sebagian akibat perkiraan BBM naik, tapi itu hanya hal hal tertentu yang ada hubungan dengan angkutan dan minyak," katanya di istana wapres di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (14/11). 

Menurutnya, penyebab naiknya harga kebutuhan pokok seperti cabai tidak dipengaruhi oleh isu ini. Namun, lebih disebabkan oleh kelangkaan barang karena musim kering.  

"Sembako naik itu bisa berbagai alasan, pertama ini musim kering sehingga cabai sayur tak bisa tumbuh," jelasnya.

JK pun membenarkan wacana kenaikan harga BBM juga membuat kondisi semakin tak kondusif. Sehingga lebih baik semakin cepat mengumumkan kenaikan harga BBM ini. 

"Iya memang perlu kita lebih cepat, dan insya Allah, begitu Pak Jokowi tiba itu segera akan diumumkan, seperti itu supaya menghilangkan keragu-raguan," kata JK.  

Ia mengatakan, pemerintah akan menghitung kembali jumlah harga kenaikan BBM. Karena harga minyak dunia pun kini tengah menurun. "Kita harus hitung ulang karena dengan harga minyak 80 dolar AS itu tentu hitungannya jadi lain lagi," jelasnya. 

Namun, lanjutnya, kondisi nilai rupiah yang melemah saat ini pun juga mempengaruhi harga barang impor. Sehingga penghitungan harga BBM pun juga akan dipengaruhi oleh kondisi nilai rupiah serta harga minyak dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement