Jumat 14 Nov 2014 17:13 WIB
Ahok gubernur Jakarta

Ketum PBNU: Ahok Harus Jaga Etika

Rep: c78/ Red: Bilal Ramadhan
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Yasin Habibi/Republika
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Terkait perseteruan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya alias Ahok dengan Front Pembela Islam (FPI), Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj angkat bicara. Ia menilai, posisi Ahok sebagai Gubernur DKI harus dihormati sebab hal tersebut merupakan amanat konstitusi.

"Secara umum, Ahok adalah wakil gubernur yang dipilih secara sah oleh orang DKI, karena itu, kita harus menghormatinya," kata Said seusai acara pramuka Ma'arif NU pada Jumat (14/11).

Meski begitu, ia meminta Ahok supaya mengubah sikapnya, cara bicaranya dan cara pergaulannya agar lebih santun dan menghormati warga yang ia layani. Sebab Jakarta sebagai ibu kota negara, lanjutnya, terdiri dari banyak sekali ulama, habaib, jamaah majelis taklim dan warga pesantren.

"Mereka harus dihormati dan dihargai," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement